Pada era globalisasi ini ditandai dengan perkembangan teknologi dan
informasi yang semakin canggih, termasuk teknologi komunikasi. Kata Teknologi
berasal dari kata latin texere yang
berarti to weave (menenun) atau to
construct (membangun) (Rogers, 1986). Teknologi sendiri bisa berupa sebuah
cara atau solusi, bisa juga berupa peralatan yang bisa memudahkan manusia untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Jadi tidak perlu heran lagi jika ada yang namanya
teknologi komunikasi.
Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendy, komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) maupun secara
tidak langsung (melalui media). Dari kedua kata tersebut, dapat ditarik suatu
pengertian dari Teknologi Komunikasi (Teknokom), yaitu peralatan perangkat
keras dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang
memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi
dengan individu-individu-individu lain (Rogers, dalam Abrar. 2003).
Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat mempunyai implikasi
kepada karakteristik dari bentuk komunikasi interpersonal, komunikasi massa,
dan interaktif. Seperti yang kita ketahui bahwa awalnya manusia hanya bisa
berkomunikasi secara interpersonal atau komunikasi tatap muka yang melibatkan
dua atau tiga orang. Hingga akhirnya sampai saat ini dengan adanya perkembangan
teknologi komunikasi membuat adanya komunikasi interaktif dan komunikasi massa.
Hal tersebut tentu saja semakin mempermudah kita sebagai manusia dalam
berkomunikasi.
Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi tersebut, ada pula
implikasinya terhadap karakteristik kepada karakteristik dari bentuk komunikasi
interpersonal, komunikasi massa dan interaktif. Arus pesan Komunikasi Interpersonal
bersifat ‘one to many’ yaitu dari satu ke banyak. Dalam hal ini, jumlah peserta
komunikasi serjumlah antara dua atau
tiga orang. Untuk Komunikasi Interaktif bersifat ‘many to many’ yaitu dari banyak sumber ke banyak orang. Sedangkan
arus pesan Komunikasi Massa bersifat ‘one
to many’ yaitu dari satu sumber ke banyak penerima. Maksudnya, bahwa media
massa itu merupakan media yang terlembagakan, lalu pesan dari satu lembaga
disebarkan ke banyak orang.
Karakteristik selanjutnya adalah sumber pengetahuan terhadap audiens.
Dalam Komunikasi Interpersonal, sumber
memiliki pengetahuan terhadap penerima karena adanya faktor kedekatan hubungan
antara sumber dan penerima. Dalam Komunikasi Interaktif, sumber mungkin
memiliki kesepakatan dengan partisipan secara interaktif. Untuk Komunikasi Massa,
sumber memiliki sedikit pengetahuan tentang audiens. Hal tersebut dikarenakan
banyaknya partisipan dalam proses komunikasi massa.
Karakteristik yang ketiga adalah dilihat dari segmentasi. Untuk Komunikasi
Interpersonal memiliki segmentasi yang tinggi (demassified), maksudnya kekhususan pesan ini tinggi karena
komunikasi yang beranggotakan beberapa penerima saja. Untuk Komunikasi Interaktif
sama seperti komunikasi interpersonal yaitu memiliki segmentasi yang tinggi (demassified). Hal ini dikarenakan
keadaan (dari arus pesan, sumber pengetahuan terhadap audiens) masih
memungkinkan untuk mengirim pesan khusus. Dan untuk Komunikasi Massa memiliki
tingkat segmentasi yang rendah (massified).
Hal ini dikarenakan komunikasi yang terjadi dari satu sumber ke banyak, sehingga
menggunakan bahasa yang tidak khusus agar mudah dimengerti.
Selanjutnya untuk karakteristik yang keempat adalah tingkat Interaktif.
Komunikasi Interpersonal tingkat interaktifnya tinggi. Jumlah penerima
mempengaruhi tingginya tingkat interaktif. Komunikasi Interaktif memiliki
tingkat interaksinya sama dengan komunikasi interpersonal yaitu tinggi. Hal ini
dikarenakan banyaknya sumber terhadap penerima juga tuntutan berinteraksi. Komunikasi
Massa tingkat interaktifnya rendah. Dikarenakan satu sumber, banyak penerima
dan juga pengetahuan sumber yang sedikit tentang penerima membuat komunikasi
ini tidak interaktif.
Karakteristik yang kelima adalah dilihat dari Feedback. Komunikasi Interpersonal ini bersifat transaksional.
Dalam komunikasi interpersonal, feedbacknya bersifat segera karena mencakup
aspek hubungan pribadi. Untuk Komunikasi Interaktif, feedback kadang terbatas,
langsung, dan tertunda. Hal tersebut dikarenakan arus pesan yang ‘many-to-many’ dan juga media yang
digunakan. Lalu untuk Komunikasi Massa, dikarenakan arus pesan yang ‘one to many’, sumber yang sedikit
mengetahui tentang penerima, rendahnya segmentasi dan tingkat interaktif, maka
membuat feedback yang diterima sangat terbatas dan tertunda.
Lalu untuk karakteristik yang keenam adalah Asynchronicity, yaitu kesinkronan dalam pengiriman dan penerimaan
pesan. Komunikasi Interpersonal memiliki asynchronicity yang rendah, karena
tingginya proses transaksional antara sumber dan penerima dan juga dipengaruhi
feedback yang langsung. Komunikasi Interaktif memiliki asynchronicity yang
tinggi karena banyaknya sumber. Sedangkan untuk Komunikasi Massa memiliki
asynchronicity yang rendah karena banyaknya penerima tetapi sumber hanya satu,
kecuali ada buku atau surat kabar sebagai media untuk menyimpan pesan.
Selanjutnya karakterisitik yang ketujuh adalah hubungan sosio-emosional. Dalam
Komunikasi Interpersonal, hubungan emosionalnya sangatlah tinggi, karena
dilakukan melalui face-to-face. Sama halnya dengan Komunikasi Interaktif yang
memiliki hubungan emosional yang tinggi. Sedangkan untuk Komunikasi Massa,
tidak mengenal antar personal dan komunikasi ini hanya melalui satu sumber
kepada banyak penerima, sehingga tingkat hubungan emosionalnya sangatlah
rendah.
Untuk karakteristik yang kedelapan adalah diliht dari isyarat non-verbal.
Dalam Komunikasi Interpersonal, yang membuat isyarat nonverbal menjadi tinggi
adalah karena dilakukan secara ‘face to
face’. Untuk Komunikasi Interaktif isyarat nonverbalnya juga tinggi karena
tingginya interaksi. Lalu untuk Komunikasi Massa, lebih banyak menggunakan
visual untuk membantu memperjelas komunikasi kepada khalayak. Dalam komunikasi
massa, demassified cenderung rendah.
Karakteristik yang selanjutnya adalah dilihat dari control arus
komunikasinya. Dalam hal ini, Komunikasi Interpersonal memiliki potensi untuk
saling mengontrol. Sama juga dengan komunikasi Interpersonal, dalam Komunikasi
Interaktif juga memiliki potensi untuk saling mengontrol. Sedangkan berbeda
halnya dengan Komunikasi Massa yang memiliki sedikit control dari penerima.
Untuk karakteristik yang terakhir adalah dilihat dari privasinya. Untuk
Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi Interaktif memiliki privasi yang
rendah. Sedangkan berbeda dengan Komunikasi Massa, yaitu memiliki privasi yang
tinggi.
Sumber Referensi:
Sumber Referensi:
http://m.kompasiana.com/post/mainstream-media/2012/11/08/teori-determinasi-dan-utopia-teknologi/
http://husadaindah.wordpress.com/2012/02/15/dampak-perkembangan-teknologi-komunikasi-terhadap-kehidupan-sosial/
http://bidamalva.wordpress.com/2011/06/01/pengaruh-perkembangan-teknologi-terhadap-public-relation-dan-periklanan/
http://fajaws.wordpress.com/2012/06/20/mii-masyarakat-informasi-indonesia/
No comments:
Post a Comment