Thursday, November 22, 2012

Implementasi Perkembangan Teknokom Terhadap Peran Dan Tugas PR


Public Relations merupakan fungsi manajeman yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerja sama suatu organisasi atau perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen. PR membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini publik. PR secara efektif membantu manajemen memantau berbagai perubahan (Seitel, 1992:8).
Rumanti (2005:39) mengelompokkan tugas dan peran PR menjadi lima bagian yaitu: 1.) menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, 2.) memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat, 3.) memperbaiki citra organisasi, 4.) tanggung jawab sosial, 5.) komunikasi, yaitu melakukan komunikasi timbal-balik.
Bentuk dan teknik Public Relations mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi yang terjadi. Jika dahulu kegiatan public relations harus dilakukan langsung di hadapan publik, kini hal tersebut tidak perlu lagi karena telah adanya perkembangan teknologi komunikasi. Seorang PR dapat menggunakan berbagai teknologi canggih yang telah ada. Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi, ada pula implikasinya terhadap peran dan tugas PR. Adanya perkembangan teknologi komunikasi, juga membuat adanya perkembangan dalam cara kerja seorang praktisi PR dalam melaksanakan peran dan tugasnya.
Implementasi itu sendiri secara harfiah memiliki arti penerapan. Dalam prakteknya penerapan teknologi komunikasi harus didahului oleh penguasaan keterampilan mengoperasikan teknologi komunikasi tersebut oleh para praktisi PR. Karena tanpa adanya penguasaan keterampilan teknis, teknologi komunikasi tidak mungkin diterapkan oleh para praktisi PR. Disinilah seorang praktisi PR dituntut untuk dapat mengimplementasikan teknologi komunikasi saat ini.
Selanjutnya, perkembangan teknologi komunikasi membawa dampak peran seorang praktisi PR harus menguasai teknologi-teknologi komunikasi yang ada saat ini. Karena seperti yang kita ketahui bahwa Public Relations merupakan teknik penyampaian pesan kepada publik agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan bertujuan untuk menciptakan citra positif bagi perusahaan di mata publik. Dalam proses penyampaian pesan tersebut, seorang praktisi PR dituntut untuk menguasai serta menggunakan berbagai teknologi komunikasi masa kini sebagai media PR. Oleh karena adanya perkembangan teknologi komunikasi, teknik penyebaran arus informasi juga semakin berkembang karena adanya teknologi komunikasi tersebut.
Teknik PR ini juga dipengaruhi oleh siapa dan bagaimana target audiens, tergantung dari ketertarikan atau interest audiens yang dimaksud. Hal ini juga akan mempengaruhi bagaimana bentuk pesan yang akan disampaikan. Semakin beragam target audiens yang dituju, maka harus semakin tinggi pula teknologi penyampaian pesannya sehingga dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas. Teknologi komunikasi digunakan seorang praktisi PR sebagai media PR.
Teknologi komunikasi sebagai media PR dapat mempermudah seorang praktisi PR dalam melaksanakan kegiatan PR. Perkembangan teknologi komunikasi sebagai media PR sudah berkembang dari media sangat tradisional/kuno, media tradisional sampai media kontemporer. Kajian baru dalam Ilmu PR adalah PR on the Net atau Cyber PR. Secara perkembangan sejarah mulai dari  Public Relations (PR) kuno sampai  sekarang munculnya PR modern, maka media yang digunakan terbagi ke dalam tiga bentuk yaitu media sangat tradisional atau kuno, media tradisional atau konvensional, dan media masa kini atau kontemporer.
Beragam alat dan teknologi komunikasi pada intinya memang dibutuhkan para praktisi PR agar apa yang mereka buat dan lakukan menjadi lebih efisien dan efektif. Sejak awal tahun 90-an, media tradisional seperti surat kabar, majalah, televisi, dan radio telah menjadi media yang digunakan oleh para praktisi PR. Walaupun jenis media tersebut sudah dominan digunakan dalam perkembangan dunia PR, perkembangan teknologi komunikasi membuat munculnya media PR baru, seperti media massa online, media massa non-online, dan social media online. Media masa kini tersebut biasa disebut dengan media PR kontemporer. Munculnya teknologi komunikasi saat ini tentunya memiliki implikasi terhadap tugas dan peran para praktisi PR.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kajian baru dalam ilmu PR adalah PR on the net atau Cyber PR, yang merupakan penggunaan internet sebagai sarana publisitasnya. Fenomena Internet memang sedang memasuki ke segala pelosok kehidupan masyarakat, kita dibuat terkejut oleh perkembangan pengguna internet yang sedemikian pesat. Contoh dari e-PR atau penggunaan media internet dalam kegiatan PR adalah newspaper online, magazine online, digital radio, digital television, chatting (interpersonal communication), teleconference (group communication), videoconference (group communication), facebook, twitter, foursquare, blog, dan sebagainya.
Saat ini yang tengah hangat berkembang di masyarakat adalah media jejaring sosial atau social media networking. Contohnya seperti yang telah disebutkan di atas yaitu Facebook, Twitter, Foursquare, blog, Path, dan lain sebagainya. Jejaring sosial tersebut menjadi media yang efektif dalam membangun personal maupun corporate branding. Praktisi PR tidaklah cukup jika hanya dapat mengaplikasikan jejaring sosial tersebut, tetapi PR juga dituntut untuk meng-up date pengetahuan yang dimiliki. Praktisi PR tidak mungkin menolak atau melawan perkembangan teknologi komunikasi ini. Dengan kehadiran berbagai media kontemporer tersebut justru harus membuat PR lebih kreatif.
Cyber PR menjadi sebuah tantangan sekaligus cara baru bagi praktisi PR masa kini untuk selalu terus mengasah kemampuannya. Tidak dipungkiri di masa mendatang akan ada teknologi-teknologi komunikasi lain yang diciptakan. Hal tersebut juga tentu akan berimplikasi terhadap peran dan tugas PR. Praktisi PR di masa mendatang juga harus menguasai teknologi komunikasi yang ada. Tentunya hal tersebut agar pesan tersampaikan dengan efisien dan efektif.

Sumber Referensi:


Ardianto, Elvinaro dan Soleh Soemirat. 2010. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Rosdakarya

http://retnowulan.net/2010/08/cyber-pr/

No comments:

Post a Comment