Public Relations merupakan fungsi
manajeman yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi,
pengertian, dukungan, serta kerja sama suatu organisasi atau perusahaan dengan
publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu
manajemen. PR membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap
terhadap opini publik. PR secara efektif membantu manajemen memantau berbagai
perubahan (Seitel, 1992:8).
Rumanti (2005:39)
mengelompokkan tugas dan peran PR menjadi lima bagian yaitu: 1.)
menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara lisan,
tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, 2.) memonitor, merekam, dan
mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat, 3.) memperbaiki
citra organisasi, 4.) tanggung jawab sosial, 5.) komunikasi, yaitu melakukan
komunikasi timbal-balik.
Bentuk dan teknik Public Relations mengalami perubahan seiring dengan
perkembangan teknologi komunikasi yang terjadi. Jika dahulu kegiatan public
relations harus dilakukan langsung di hadapan publik, kini hal tersebut tidak
perlu lagi karena telah adanya perkembangan teknologi komunikasi. Seorang PR
dapat menggunakan berbagai teknologi canggih yang telah ada. Dengan adanya
perkembangan teknologi komunikasi, ada pula implikasinya terhadap peran dan
tugas PR. Adanya perkembangan teknologi komunikasi, juga membuat adanya
perkembangan dalam cara kerja seorang praktisi PR dalam melaksanakan peran dan
tugasnya.
Implementasi itu sendiri secara harfiah memiliki arti penerapan. Dalam
prakteknya penerapan teknologi komunikasi harus didahului oleh penguasaan
keterampilan mengoperasikan teknologi komunikasi tersebut oleh para praktisi
PR. Karena tanpa adanya penguasaan keterampilan teknis, teknologi komunikasi
tidak mungkin diterapkan oleh para praktisi PR. Disinilah seorang praktisi PR
dituntut untuk dapat mengimplementasikan teknologi komunikasi saat ini.
Selanjutnya, perkembangan teknologi komunikasi membawa dampak peran
seorang praktisi PR harus menguasai teknologi-teknologi komunikasi yang ada
saat ini. Karena seperti yang kita ketahui bahwa Public Relations merupakan
teknik penyampaian pesan kepada publik agar pesan yang disampaikan dapat
diterima dengan baik dan bertujuan untuk menciptakan citra positif bagi
perusahaan di mata publik. Dalam proses penyampaian pesan tersebut, seorang
praktisi PR dituntut untuk menguasai serta menggunakan berbagai teknologi
komunikasi masa kini sebagai media PR. Oleh karena adanya perkembangan
teknologi komunikasi, teknik penyebaran arus informasi juga semakin berkembang
karena adanya teknologi komunikasi tersebut.
Teknik PR ini juga dipengaruhi oleh siapa dan bagaimana target audiens,
tergantung dari ketertarikan atau interest audiens yang dimaksud. Hal ini juga
akan mempengaruhi bagaimana bentuk pesan yang akan disampaikan. Semakin beragam
target audiens yang dituju, maka harus semakin tinggi pula teknologi
penyampaian pesannya sehingga dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Teknologi komunikasi digunakan seorang praktisi PR sebagai media PR.
Teknologi komunikasi sebagai media PR dapat mempermudah seorang praktisi
PR dalam melaksanakan kegiatan PR. Perkembangan teknologi komunikasi sebagai
media PR sudah berkembang dari media sangat tradisional/kuno, media tradisional
sampai media kontemporer. Kajian baru dalam Ilmu PR adalah PR on the Net atau
Cyber PR. Secara perkembangan sejarah mulai dari Public Relations (PR) kuno sampai sekarang munculnya PR modern, maka media yang
digunakan terbagi ke dalam tiga bentuk yaitu media sangat tradisional atau
kuno, media tradisional atau konvensional, dan media masa kini atau
kontemporer.
Beragam alat dan teknologi komunikasi pada intinya memang dibutuhkan para
praktisi PR agar apa yang mereka buat dan lakukan menjadi lebih efisien dan
efektif. Sejak awal tahun 90-an, media tradisional seperti surat kabar,
majalah, televisi, dan radio telah menjadi media yang digunakan oleh para
praktisi PR. Walaupun jenis media tersebut sudah dominan digunakan dalam
perkembangan dunia PR, perkembangan teknologi komunikasi membuat munculnya
media PR baru, seperti media massa online, media massa non-online, dan social
media online. Media masa kini tersebut biasa disebut dengan media PR
kontemporer. Munculnya teknologi komunikasi saat ini tentunya memiliki
implikasi terhadap tugas dan peran para praktisi PR.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kajian baru dalam ilmu PR
adalah PR on the net atau Cyber PR, yang merupakan penggunaan internet sebagai
sarana publisitasnya. Fenomena Internet memang sedang memasuki ke segala
pelosok kehidupan masyarakat, kita dibuat terkejut oleh perkembangan pengguna internet
yang sedemikian pesat. Contoh dari e-PR atau penggunaan media internet dalam
kegiatan PR adalah newspaper online, magazine online, digital radio, digital
television, chatting (interpersonal communication), teleconference (group
communication), videoconference (group communication), facebook, twitter,
foursquare, blog, dan sebagainya.
Saat ini yang tengah hangat berkembang di masyarakat adalah media
jejaring sosial atau social media networking. Contohnya seperti yang telah
disebutkan di atas yaitu Facebook, Twitter, Foursquare, blog, Path, dan lain
sebagainya. Jejaring sosial tersebut menjadi media yang efektif dalam membangun
personal maupun corporate branding. Praktisi PR tidaklah cukup jika hanya dapat
mengaplikasikan jejaring sosial tersebut, tetapi PR juga dituntut untuk meng-up
date pengetahuan yang dimiliki. Praktisi PR tidak mungkin menolak atau melawan
perkembangan teknologi komunikasi ini. Dengan kehadiran berbagai media
kontemporer tersebut justru harus membuat PR lebih kreatif.
Cyber PR menjadi sebuah tantangan sekaligus cara baru bagi praktisi PR
masa kini untuk selalu terus mengasah kemampuannya. Tidak dipungkiri di masa
mendatang akan ada teknologi-teknologi komunikasi lain yang diciptakan. Hal
tersebut juga tentu akan berimplikasi terhadap peran dan tugas PR. Praktisi PR
di masa mendatang juga harus menguasai teknologi komunikasi yang ada. Tentunya
hal tersebut agar pesan tersampaikan dengan efisien dan efektif.
Sumber Referensi:
Ardianto, Elvinaro dan Soleh Soemirat. 2010.
Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Rosdakarya
http://retnowulan.net/2010/08/cyber-pr/
No comments:
Post a Comment